Berawal dari sebuah obrolan santai tentang kejenuhan yang saya rasakan selama menjalani rutinitas sehari-hari, maka pada hari jumat malam (15/04/2011) sekitar pukul 22:30WIB saya dan teman-teman berangkat dari BSD-Tangerang menuju Puncak Bogor. Kami yang hanya berjumlah 6 orang menggunakan sepeda motor sebagai alat transportasi menuju tempat tersebut. Meski sempat di hadang oleh gerimis kecil yang sedikit menciutkan nyali kami melanjutkan perjalanan, namun tekat besar kami berhasil memaksa kami terus melanjutkan perjalanan yang bisa dibilang dadakan ini.
|
view pemandangan dari Kebun Raya Cibodas |
Kami sengaja berangkat malam karena kami tidak ingin terjebak macet. lagi pula suasana malam yang tenang dan cenderung lengang membuat waktu tempuh kami lebih cepat sampai tujuan. Tentunya sistem buka-tutup yang biasanya dilakukan dijalan menuju Puncak tidak akan kami alami. Berbeda bila kami melewati jalur Puncak di pagi, siang atau sore hari. Apalagi bila weekend tiba, kemacetan di jalur Puncak akan mengular berkilo-kilo meter panjangnya.
Meski sempat terhenti karena salah satu dari motor kami mengalami bocor ban, akhirnya kami berhasil sampai di "Kebun Raya Cibodas" sekitar pukul 12:40 waktu setempat, kira-kira sekitar 2 jam' an perjalanan dari BSD-Serpong Menuju Cibodas. Sesampainya di Cibodas, kami tidak mencari villa untuk bermalam, tetapi salah satu dari kami mengajak ke warung langganan yang berada di dalam area pasar Kebun
Raya Cibodas. " Warung Bude " begitu mereka menyebutnya. Saya yang baru pertama kali ke daerah Puncak tetapi tidak mencari villa sebagai tempat beristirahat masih terheran-heran kenapa warung yang dituju. Sesampainya di warung tersebut, 2 orang pemuda menghampiri kami untuk meminta uang sebagai jasa parkir. 1 motor Rp.3000, demikianlah tarifnya. Karena kami tiba disana malam hari, kami tidak membayar uang masuk di pintu gerbang Cibodas yang kalau tidak salah berbiaya Rp. 9000, sebagai gantinya kami hanya dikenakan biaya parkir Rp. 3000 permotor. Itupun menurut pemilik warung seharusnya tidak bayar.
Teh manis panas menjadi menu andalan yang kami pesan untuk mengurangi rasa dingin yang mulai membuat badan ini mendadak merinding disco. Saya terus memperhatikan sekeliling warung ini. Akhirnya saya paham kenapa "warung Bude" menjadi tujuan kami. Di warung ini kami bisa tidur ditempat yang sudah disediakan pemilik warung tanpa biaya sepeserpun alias "GRATIS". Lumayan untuk mengurangi pengeluaran, ini bisa dibilang liburan ala backpackers. Tempat yang disediakan pemilik warung lumayan luas, kira-kira sekiatr 20 orang lebih bisa tertampung disini. meski fasilitas yang ada apa adanya, beberapa kasur, bantal dan selimut lumayan untuk beristirahat karena biasanya kami hanya mengobrol atau sekedar main kartu sambil menunggu pagi ditempat ini.
|
warung bude @ area pasar kebun raya cibodas |
Yang unik di Warung Bude adalah banyak terdapat foto disekeliling dinding tembok warung ini, menurut pemilik warung yang ramah ini, foto-foto tersebut adalah foto dari mereka-mereka yang pernah datang kesini. Tidak lama kami datang, beberapa rombongan lain pun datang untuk memadati warung ini. Meraka adalah para pendaki yang ingin mendaki Gunung Gede atau mungkin Gunung pangrango. Kami sendiri datang kesini hanya untuk sekedar berkunjung ke Kebun Raya Cibodas saja. Tidak berniat untuk mendaki karena kami tidak cukup persiapan untuk melakukan pendakian. Sekitar pukul 05:00 para pendaki itu mulai bersiap-siap untuk melakukan pendakian. Udara dingin sudah tak dirasa, bahkan diantara ada yang mandi. Astagpirullah...,kataku dalam hati, mendengar suara air jebur...jebur...,terdengar dari kamar mandi. Saya saja masih tidak rela lepas dari selimut.
|
Dinding di warung bude dipenuhi foto-foto pelanggannya |
|
membeli tiket masuk kebun raya cibodas |
Sekitar pukul 07:00, saya mulai masuk kearea Kebun Raya Cibodas. Tiket masuknya relatif terjangkau, perorang Rp. 6000, Mobil Rp.15.500, dan Motor Rp.2.500. Khusus untuk hari Minggu dan Tanggal Merah, kendaraan bermotor dilarang masuk searean Kebun Raya Cibodas. Tidak berbeda jauh dengan kebun raya yang lain, di Cibodas terdapat banyak tumbuh-tumbuhan, taman bunga, outbond, dan juga air terjun. Tentunya air terjun menjadi pilihan favorite kami. sayang...,waktu kami tidak banyak jadi kami tidak sempat mengunjungi seluruh area Kebun Raya Cibodas.
|
ndeso....@kebun raya cibodas |
|
timer mode is on |
|
we are happy @ kebun raya cibodas |
|
take a rest @ kebun raya cibodas |
|
togetherness @ kebun raya cibodas |
|
photo session @ air terjun kebun raya cibodas |
Di daerah Puncak Bogor ini tidak hanya ada Kebun Raya Cibodas saja, banyak sekali tempat wisata yang ada disini. Contohnya saja ada Taman Safari, Taman Matahari, Taman Bunga dan tempat-tempat lain yang sangat menarik untuk dikunjungi. Bahkan kita juga bisa berolah raga Paralayang disekitar Mesjid At Taawun Puncak. Di lain kesempatan saya akan membahas dan berbagi pengalaman seputar tempat-tempat tersebut diatas. Ditunggu ya....!!!
|
Paralayang di dekat mesjid at taaun puncak |
Thanks for your attention
sae parker
Tidak ada komentar:
Posting Komentar